Awas Hasil Survei Pemilukada Bisa Jadi Jebakan
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit mengatakan sebaiknya pasangan bakal calon Gubernur tidak terlalu berpatokan pada hasil survei tentang dukungan dan popularitas terkait Pemilukada DKI Jakarta.
Meski tidak mengelak jika survei menjadi acuan dalam menakar dukungan di Pemilukada, namun Sukardi Rinakit mengatakan sebaiknya hasil survei tidak terlalu dijadikan patokan.
Dia mengatakan selain independensi penyelenggara survei masih dipertanyakan, sebaiknya pasangan bakal cagub yang akan mengikuti Pemilukada DKI Jakarta, lebih memberi contoh nyata terlebih dahulu, kepada masyarakat untuk menarik simpati warga.
"Misalnya, kalau saya jadi gubernur, saya bilang seluruh bus kota reyot akan diganti. Pasar tradisional diubah menjadi pasar tradisional modern, sekolah reyot diperbaiki menjadi sekolah baru. Tawarkan kepada rakyat. Jadi harus ada bentuk nyata yang ditawarkan kepada warga," ucapnya.
Selain itu dia juga mengatakan survei terhadap pasangan bakal cagub yang kerap dilakukan oleh lembaga survei maupun LSM, belum tentu benar, dan dapat menyesatkan.
Hasil survei yang menempatkan tokoh atau pasangan bakal cagub pada posisi teratas kadang menjebak pasangan itu sendiri. Sebab mereka sudah merasa di atas angin dan melampaui pesaing-pesaingnya, sehingga terkadang membuat pasangan satu meremehkan pasangan lainnya.
"Padahal, hasil survei tersebut selalu bergerak dan dinamis. Komposisi survei yang tidak ekstrim ini lah yang bisa menjadi jebakan bagi pasangan calon. Padahal kenyataan di lapangan, semua pulang bisa saja terjadi," tandasnya.
Meski tidak mengelak jika survei menjadi acuan dalam menakar dukungan di Pemilukada, namun Sukardi Rinakit mengatakan sebaiknya hasil survei tidak terlalu dijadikan patokan.
Dia mengatakan selain independensi penyelenggara survei masih dipertanyakan, sebaiknya pasangan bakal cagub yang akan mengikuti Pemilukada DKI Jakarta, lebih memberi contoh nyata terlebih dahulu, kepada masyarakat untuk menarik simpati warga.
"Misalnya, kalau saya jadi gubernur, saya bilang seluruh bus kota reyot akan diganti. Pasar tradisional diubah menjadi pasar tradisional modern, sekolah reyot diperbaiki menjadi sekolah baru. Tawarkan kepada rakyat. Jadi harus ada bentuk nyata yang ditawarkan kepada warga," ucapnya.
Selain itu dia juga mengatakan survei terhadap pasangan bakal cagub yang kerap dilakukan oleh lembaga survei maupun LSM, belum tentu benar, dan dapat menyesatkan.
Hasil survei yang menempatkan tokoh atau pasangan bakal cagub pada posisi teratas kadang menjebak pasangan itu sendiri. Sebab mereka sudah merasa di atas angin dan melampaui pesaing-pesaingnya, sehingga terkadang membuat pasangan satu meremehkan pasangan lainnya.
"Padahal, hasil survei tersebut selalu bergerak dan dinamis. Komposisi survei yang tidak ekstrim ini lah yang bisa menjadi jebakan bagi pasangan calon. Padahal kenyataan di lapangan, semua pulang bisa saja terjadi," tandasnya.
Sumber inilah.com
Posted by Sang Penulis Independent
on 01.09. Filed under
Metropolitan
.
Anda dapat mengikuti respon untuk entri ini melalui RSS 2.0.
Dan Jangan ragu untuk meninggalkan sebuah respon atau komentar disini