Mendengkur Picu Masalah Emosi pada Anak
Mendengkur atau yang sering disebut ngorok bukan saja milik orangtua, namun juga bisa menjadi kebiasaan anak-anak yang bisa menimbulkan emosi.
Sebuah studi baru menyebutkan, seorang anak yang sering melakukan kebiasaan mendengkur ternyata akan memiliki tingkat emosional tinggi. Benarkah?
Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti di New York's Albert Einstein College of Medicined yang publikasikan dalam jurnal Pediatrics, anak kecil yang memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur di malam hari diyakini secara ilmiah akan mengalami masalah tingkah laku dan emosi sejalan bertambahnya usia.
Penelitian yang dipimpin Karen Bonuck, meneliti terhadap 10 ribu anak mulai dari usia tujuh tahun. Dari jumlah tersebut, 45 persen anak memiliki persoalan mendengkur dan gangguan pernapasan saat tidur, 8 pesen di antaranya sudah mengalami gangguan itu sejak masih balita, sekitar usia 2-3 tahun.
Berdasarkan pengamatan peneliti, anak-anak yang mengalami gangguan terburuk itu menunjukkan peningkatan risiko masalah emosi dan tingkah laku hingga 72 persen.
"Orang tua harus memperhatikan pernapasan anak-anak mereka dan jika mereka menemukan gangguan, mereka seharusnya mengonsultasikannya ke dokter," kata Bonuck.
Sebuah studi baru menyebutkan, seorang anak yang sering melakukan kebiasaan mendengkur ternyata akan memiliki tingkat emosional tinggi. Benarkah?
Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti di New York's Albert Einstein College of Medicined yang publikasikan dalam jurnal Pediatrics, anak kecil yang memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur di malam hari diyakini secara ilmiah akan mengalami masalah tingkah laku dan emosi sejalan bertambahnya usia.
Penelitian yang dipimpin Karen Bonuck, meneliti terhadap 10 ribu anak mulai dari usia tujuh tahun. Dari jumlah tersebut, 45 persen anak memiliki persoalan mendengkur dan gangguan pernapasan saat tidur, 8 pesen di antaranya sudah mengalami gangguan itu sejak masih balita, sekitar usia 2-3 tahun.
Berdasarkan pengamatan peneliti, anak-anak yang mengalami gangguan terburuk itu menunjukkan peningkatan risiko masalah emosi dan tingkah laku hingga 72 persen.
"Orang tua harus memperhatikan pernapasan anak-anak mereka dan jika mereka menemukan gangguan, mereka seharusnya mengonsultasikannya ke dokter," kata Bonuck.
Sumber inilah.com
Posted by Sang Penulis Independent
on 03.30. Filed under
Gaya Hidup
.
Anda dapat mengikuti respon untuk entri ini melalui RSS 2.0.
Dan Jangan ragu untuk meninggalkan sebuah respon atau komentar disini
@Ranjan,. Thank you."