MOST RECENT

|

Di Balik Insiden Penurunan Foto SBY

Rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menimbulkan reaksi dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya reaksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat yang melakukan audiensi ke Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Rabu (14/3/3012).

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi salah satu tempat favorit merespons kebijakan pemerintah yang dianggap tak memihak kepada rakyat kebanyakan. Bisa melalui demonstrasi massa, maupun audiensi dengan DPR.

Langkah itu pula yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Jawa Barat dengan melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung pada Rabu (14/3/2012).

Meski peserta audiensi tak sesuai surat permohonan audiensi ke Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung sebesar 60 orang, namun hanya 24 orang bukan berarti audiensi tersebut tak menyita perhatian publik. Apalagi kalau bukan insiden penurunan foto Presiden SBY yang terletak di Nusantara III gedung DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Saat audiensi yang berlangsung sekitar 30 menit itu, seperti penyampaian aspirasi pada umumnya, BEM Se-Jabar ini menyampaikan tuntutan agar diteruskan kepada fraksi-fraksi di DPR. Terdapat tiga tuntutan yang disampaikan ke Pramono Anung.

Ketiga tuntutan para mahasiswa itu yakni menolak kenaikan harga BBM dan turunkan harga-harga, adili koruptor dan sita hartanya, tolak neo koloniasme dan imperialisme (Nekolim) serta turunkan SBY-Boediono sekarang juga.

Seperti biasa, saat audiensi, mahasiswa yang didominasi dari kampus Universitas Pasundan (Unpas) itu meminta kesediaan Wakil Ketua DPR Pramono Anung. "Awalnya Pak Pramono tak meneken, tapi ga tahu kenapa akhirnya meneken surat pernyataan itu," ujar staf Setjen DPR RI Achmad Agus Thoha kepada wartawan di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Namun, tak lama audiensi berakhir, rupanya Pramono Anung baru menyadari ada salah satu poin yang cukup krusial yakni terkait klausul "Turunkan SBY-Boediono sekarang juga". Di poin inilah yang membuat gusar Pramono Anung. Apalagi, pernyataan tersebut dimungkinkan akan disebarkan ke publik secara meluas.

Menyadari terdapat poin krusial tersebut, Achmad menuturkan, akhirnya ia menghubungi pihak Pengamanan Dalam (Pamdal) Komplek Parlemen Senayan, Jakarta untuk mencegah para mahasiswa keluar dari komplek parlemen. "Akhirnya kita hapus poin tentang ‘Turunkan SBY-Boediono’ itu," tambah Achmad

Meski awalnya para mahasiwa menolak karena penghapusan poin krusial tersebut, namun setelah melakukan komunikasi dengan tim Pramono Anung, akhirnya para aktivis itu melunak.

Nah, tak berselang lama dari peristiwa itu, terjadi insiden penurunan foto Presiden SBY yang terletak di selasar Nusantara III gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta oleh enam mahasiswa yang juga peserta audiensi.

Terang saja, aksi tersebut mengundang respons dari pihak Pamdal DPR RI, tak terkecuali para jurnalis dan orang-orang yang kebetulan berada di lokasi. Akhirnya keenam mahasiswa itu diamankan pihak Pamdal DPR kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian dengan tuduhan perusakan.

Insiden penurunan foto SBY dan 'Surat Perintah 14 Maret' di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta ini seolah menjadi peringatan bagi pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM yang direncanakan naik sebesar Rp1.500 pada 1 April 2012 mendatang. 

Sumber  inilah.com

Posted by Sang Penulis Independent on 00.38. Filed under . Anda dapat mengikuti respon untuk entri ini melalui RSS 2.0. Dan Jangan ragu untuk meninggalkan sebuah respon atau komentar disini
Sobat suka dengan semua yg ada disini,..?

Dapatkan ALL ADVsiip 'IH' Gratis Via Email

Follow @ikh_wan_siip

0 komentar for "Di Balik Insiden Penurunan Foto SBY"

Leave a reply

Keluar Silahkan Follow Dan Klik Suka...!
Inovasi Hidup : ADVsiip

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added