Jiading Bakal Jadi Detroit dari Timur China (2)
Pemerintah Shanghai telah memposisikan Jiading sebagai kota satelit teknologi sejak awal 1958. Kini distrik ini telah menjadi basis dari 11 lembaga riset ilmiah China dan sembilan kampus, dengan 20.000 profesional di berbagai bidang teknologi.
Sekitar 11 tahun silam, Jiading sudah dijuluki sebagai Shanghai International Auto City. Selain membangun mobil, Jiading menjadi terkemuka dalam dunia otomotif dengan menjadi tuan rumah F1 Grand Prix dan mendirikan museum mobil yang bisa bercerita tentang pengembangan industri otomotif agar semakin disukai para penggemar mobil di seantero China.
Di samping prestasi yang dicapainya, Jiading juga menghadapi beberapa tantangan sebagai hub otomotif terpenting. Di dalam negeri China, jumlah mobil yang memadati jalan-jalan di banyak kota semakin banyak. Masyarakat China berteriak tentang kerusakan lingkungan yang ditimbulkan asap mobil dan menekan pemerintah agar lebih mengontrol populasi mobil dengan regulasi lalu lintas yang lebih ketat.
Menurut Ma Chunlei, kepala distrik Jiading, ada tekanan untuk membangun mobil ramah lingkungan dengan teknologi yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Ma dan sejumlah rekan kerjanya akan berkunjung ke Jepang, Korea Selatan dan Italia untuk mencari mitra-mitra potensial.
“Saya pikir perusahaan mobil seluruh dunia bakal pusing dengan tekanan penurunan permintaan mobil pada tahun-tahun mendatang, “ ujar Ma. "Apa yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin supaya terhindar dari dampak melembiknya permintaan,” tambah Ma.
Buat Ma, problem terbesar dari transisi ekonomi adalah bagaimana membuat ekonomi Jiading mantap bergerak tanpa terpeleset atau jatuh. Seperti naik sepeda. “Rahasia naik sepeda adalah tetap pada jalurnya, pertahankan kecepatan dan keseimbangan. Jika bisa, pengendara sepeda bisa maju terus ke depan. “Sama seperti transisi ekonomi, “ ujarnya sambil beramsal-amsal.
Bagi Jiading, arah yang dituju adalah, membangun mobil dengan konten teknologi tinggi. Mempertahankan kecepatan juga penting, katanya. “Kita memakai kecepatan yang sesuai untuk mendorong maju transisi industri ini,” kata Ma.
Ia mengingatkan laju pertumbuhan ekonomi China yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, telah meninggalkan masalah yang harus dipercahkan sebelum ekonomi China kembali bisa mengambil momentum. “Ekonomi menunjukkan kemajuan dengan cepat, namun kita harus memperhatikan kehidupan masyarakat,” ujar Ma.
Mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan selalu menggelayuti benak Ma. Dalam cetak biru pengembangan otomotif, Ma terpaksa mengeluarkan komponen penting yang berwarna hitam yakni ban mobil.
Ban amat sulit untuk diawasi. “Kita menendang pembuatan ban dari cetak biru, karena kita menghendaki lingkungan bersih demi pekerjaan dan kehidupan kita,” katanya.
Dalam pembangunan kota baru Jiading di selatan kota, sangat memerhatikan kelestarian lingkungan, dengan membiarkan ruang terbuka hijau terhampar seluas 40 persen, dan danau buatan selebar 12 persen dari luas tanah pabrik.
“Ambisi Jiading lainnya adalah menjadi model bagi kehidupan kosmopolitan, “ ujar Ma dengan meyakinkan.
Sumber inilah.com







