"Salah PSSI Djohar, Jika Indonesia Disanksi FIFA"
Ketua Umum PSSI versi KPSI, La Nyalla Matalitti, menegaskan adalah salah PSSI kubu Djohar Arifin jika Indonesia sampai kena sanksi FIFA.
FIFA memberikan tenggat waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan konflik sebelum tanggal 20 Maret 2012. Jika gagal, Komite Asosiasi FIFA akan membahas kemungkinan sanksi untuk Indonesia dalam rapat 26 Maret 2012. Konflik sepak bola nasional masih berlanjut, namun FIFA memutuskan untuk tidak membahasnya di rapat Komite Asosiasi.
Pembahasan mengenai sepak bola Indonesia akan digelar pada 29-30 Maret 2012 di markas badan sepak bola dunia tersebut, Zurich, Swiss, pada rapat Komite Eksekutif.
Penundaan tersebut ditanggapi santai oleh La Nyalla. Dia juga menegaskan bahwa adalah salah PSSI kubu Djohar Arifin jika Indonesia sampai mendapat sanksi dari FIFA.
"Biar saja rapat FIFA ditunda. Kalau Indonesia sampai dihukum FIFA, itu adalah ulah PSSI yang lama (PSSI kubu Djohar)," ujarnya saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (28/3/2012) WIB.
"Permasalahan yang terjadi sebenarnya bukan masalah dualisme, tapi Djohar Arifin telah melanggar Statuta. Itu inti permasalahannya," tegasnya.
"Jadi, lebih baik Djohar Arifin mundur secara baik-baik. Sudah ada Kongres Luar Biasa (KLB), kebangetan jika belum mundur juga," tukasnya.
FIFA memberikan tenggat waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan konflik sebelum tanggal 20 Maret 2012. Jika gagal, Komite Asosiasi FIFA akan membahas kemungkinan sanksi untuk Indonesia dalam rapat 26 Maret 2012. Konflik sepak bola nasional masih berlanjut, namun FIFA memutuskan untuk tidak membahasnya di rapat Komite Asosiasi.
Pembahasan mengenai sepak bola Indonesia akan digelar pada 29-30 Maret 2012 di markas badan sepak bola dunia tersebut, Zurich, Swiss, pada rapat Komite Eksekutif.
Penundaan tersebut ditanggapi santai oleh La Nyalla. Dia juga menegaskan bahwa adalah salah PSSI kubu Djohar Arifin jika Indonesia sampai mendapat sanksi dari FIFA.
"Biar saja rapat FIFA ditunda. Kalau Indonesia sampai dihukum FIFA, itu adalah ulah PSSI yang lama (PSSI kubu Djohar)," ujarnya saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (28/3/2012) WIB.
"Permasalahan yang terjadi sebenarnya bukan masalah dualisme, tapi Djohar Arifin telah melanggar Statuta. Itu inti permasalahannya," tegasnya.
"Jadi, lebih baik Djohar Arifin mundur secara baik-baik. Sudah ada Kongres Luar Biasa (KLB), kebangetan jika belum mundur juga," tukasnya.
Sumber inilah.com
Posted by Sang Penulis Independent
on 07.49. Filed under
