Seks, Rahasia di Balik Kesuksesan Desainer Dunia
Banyak faktor yang mendukung kesuksesan desainer dunia . Selain kerja keras bersama tim, seks dan sejumlah faktor personal lainnya juga menjadi rahasia d ibalik kesuksesan sang desainer internasional sekaliber Karl Lagerfeld dan Muccia Prada. Benarkah?
Nah, penasaran bukan akan rahasia di balik kesuksesan seorang desainer dunia? Simak ulasan berikut seperti dikutip Fimela...
Diane Von Furstenberg (DVF)
Wrap dress adalah inovasi jenius yang terlahir dari label terkemuka DVF. Gaun ini memiliki impact yang hampir sama dengan LBD dan bisa dikenakan oleh seluruh perempuan dengan figur yang berbeda.
Diane Von Furstenberg (DVF)
Wrap dress adalah inovasi jenius yang terlahir dari label terkemuka DVF. Gaun ini memiliki impact yang hampir sama dengan LBD dan bisa dikenakan oleh seluruh perempuan dengan figur yang berbeda.
Pada 1976 dia berhasil menjual lima juta gaun ini dan Diane langsung ditunjuk sebagai sampul majalah Newsweek dan The Wall Street Journal.
Modal awal bisnisnya dia dapatkan lewat pernikahan pangeran Egon Von Furstenberg dan mewarisi kekayaan lewat brand mobil Fiat. Dia juga terkenal sebagai desainer yang peka terhadap masalah kultur dan sering membuat kegiatan amal.
Selain menciptakan koleksi yang digilai perempuan, Diane juga selalu memastikan bahwa para laki-laki juga menyukainya. Dia mengisi waktu luangnya dengan yoga sambil ngobrol di telepon.
Calvin Klein
Dari modal awal US$10.000 Calvin Klen memulai bisnis ini bersama sahabatnya Barry Schwartz. Hingga sekarang label ini berhasil meraup keuntungan US$30 juta per tahu. Kunci kesuksesan label ini adalah advertising campaign mereka yang seksi, sensual dengan tag line yang penuh kontroversi.
Label ini juga yang mempopulerkan denim dengan harga eksklusif dan menjadi label pertama yang membuat celana boxer laki-laki menjadi pakaian dalam untuk perempuan.
Karl Lagerfeld
Tidak ada orang sesibuk Karl Lagerfeld di dunia fashion. Dia mengepalai label Chanel, Fendi dan masih memiliki waktu untuk lininya sendiri. Lalu bagaimana dia membagi waktu dan masih tetap menciptakan kreasi yang membuat sensasi?
Dia tidak bersosialisasi, kecanduan membaca buku dan memiliki koleksi lebih dari 30,000 buku. Dia selalu membawa empat iPhone, tiga iPod, dan satu iPad (meskipun dia memiliki 30 iPad yang digunakan sebagai photo books dan diaries) yang berisikan musik, foto atau buku yang mampu membuatnya terinspirasi.
Karl termasuk orang yang tidak suka bepergian karena menurutnya itu sangat membuang-buang waktu. Dia lebih suka menghayal dari jendela rumahnya. Jadi kalau memang Anda ingin mengundangnya sudah tertulis dikontraknya kalau dia membutuhkan jasa private jet.
Sangat jarang membuang waktunya berbicara di telepon, dan dia selalu menyiapkan pensil dan notepad di sebelah ranjangnya, karena saat dia tidur dia suka mendapatkan inspirasi dan itu akan langsung ia tuangkan lewat sketsa-sketsa.
Donna Karan
Terlahir dari keluarga fashion, ibunya adalah mantan model dan ayah tirinya memiliki profesi sebagai desainer untuk baju laki-laki, membuat Donna putus sekolah pada umur 14 tahun dan sudah menjual pakaian.
Modal awal bisnisnya dia dapatkan lewat pernikahan pangeran Egon Von Furstenberg dan mewarisi kekayaan lewat brand mobil Fiat. Dia juga terkenal sebagai desainer yang peka terhadap masalah kultur dan sering membuat kegiatan amal.
Selain menciptakan koleksi yang digilai perempuan, Diane juga selalu memastikan bahwa para laki-laki juga menyukainya. Dia mengisi waktu luangnya dengan yoga sambil ngobrol di telepon.
Calvin Klein
Dari modal awal US$10.000 Calvin Klen memulai bisnis ini bersama sahabatnya Barry Schwartz. Hingga sekarang label ini berhasil meraup keuntungan US$30 juta per tahu. Kunci kesuksesan label ini adalah advertising campaign mereka yang seksi, sensual dengan tag line yang penuh kontroversi.
Label ini juga yang mempopulerkan denim dengan harga eksklusif dan menjadi label pertama yang membuat celana boxer laki-laki menjadi pakaian dalam untuk perempuan.
Karl Lagerfeld
Tidak ada orang sesibuk Karl Lagerfeld di dunia fashion. Dia mengepalai label Chanel, Fendi dan masih memiliki waktu untuk lininya sendiri. Lalu bagaimana dia membagi waktu dan masih tetap menciptakan kreasi yang membuat sensasi?
Dia tidak bersosialisasi, kecanduan membaca buku dan memiliki koleksi lebih dari 30,000 buku. Dia selalu membawa empat iPhone, tiga iPod, dan satu iPad (meskipun dia memiliki 30 iPad yang digunakan sebagai photo books dan diaries) yang berisikan musik, foto atau buku yang mampu membuatnya terinspirasi.
Karl termasuk orang yang tidak suka bepergian karena menurutnya itu sangat membuang-buang waktu. Dia lebih suka menghayal dari jendela rumahnya. Jadi kalau memang Anda ingin mengundangnya sudah tertulis dikontraknya kalau dia membutuhkan jasa private jet.
Sangat jarang membuang waktunya berbicara di telepon, dan dia selalu menyiapkan pensil dan notepad di sebelah ranjangnya, karena saat dia tidur dia suka mendapatkan inspirasi dan itu akan langsung ia tuangkan lewat sketsa-sketsa.
Donna Karan
Terlahir dari keluarga fashion, ibunya adalah mantan model dan ayah tirinya memiliki profesi sebagai desainer untuk baju laki-laki, membuat Donna putus sekolah pada umur 14 tahun dan sudah menjual pakaian.
Label ini dicintai oleh perempuan karena dia adalah salah satu desainer yang mengerti betul siluet yang flattering di tubuh perempuan.
Donna pula yang menciptakan tujuh items yang harus dimiliki semua perempuan, yaitu bodysuit, wrap skirt, chiffon blouse, longer jacket, legging, blazer dan gaun. Semua pakaian yang akan dilansir harus membuat Donna terlihat lebih kurus sebelum masuk ke dalam tahap produksi.
Dia sangat percaya akan filosofi budaya Timur dan kerap melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran. Kantor dan rumahnya juga ditata sesuai dengan aturan Feng Shui, dan yang terakhir dia gemar pergi ke tempat karaoke dan tidak pernah absen menyanyikan lagu Jolene milik Dolly Parton.
Valentino
Dia berhasil menjual labelnya pada 1998 dengan harga 211 juta. Kemudian dia adalah desainer pertama yang mengajarkan perempuan harus selalu tampil cantik dan elegan.
Donna pula yang menciptakan tujuh items yang harus dimiliki semua perempuan, yaitu bodysuit, wrap skirt, chiffon blouse, longer jacket, legging, blazer dan gaun. Semua pakaian yang akan dilansir harus membuat Donna terlihat lebih kurus sebelum masuk ke dalam tahap produksi.
Dia sangat percaya akan filosofi budaya Timur dan kerap melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran. Kantor dan rumahnya juga ditata sesuai dengan aturan Feng Shui, dan yang terakhir dia gemar pergi ke tempat karaoke dan tidak pernah absen menyanyikan lagu Jolene milik Dolly Parton.
Valentino
Dia berhasil menjual labelnya pada 1998 dengan harga 211 juta. Kemudian dia adalah desainer pertama yang mengajarkan perempuan harus selalu tampil cantik dan elegan.
Gaun merah sudah menjadi DNA label ini, dan inspirasi datang pada saat Valentino masih sekolah dia melihat sosok perempuan dalam balutan gaun velvet warna merah.
Perempuan itu terlihat glamorous dan seksi, lalu semenjak itu gaun merah tidak pernah absen dari koleksinya. Meskipun dia sudah pensiun, Valentino selalu bisa melepas rasa jenuh pada 6 anjing pug yang ia beri nama Milton, Monty, Maude, Margot, Maggie, dam Molly.
Muccia Prada
Berawal dari perusahaan luxury leather goods yang didirikan oleh kakeknya pada 1913, kini label ini masih dan akan terus berinovasi dan membuat histeris para pecinta fashion setiap musimnya.
Perempuan itu terlihat glamorous dan seksi, lalu semenjak itu gaun merah tidak pernah absen dari koleksinya. Meskipun dia sudah pensiun, Valentino selalu bisa melepas rasa jenuh pada 6 anjing pug yang ia beri nama Milton, Monty, Maude, Margot, Maggie, dam Molly.
Muccia Prada
Berawal dari perusahaan luxury leather goods yang didirikan oleh kakeknya pada 1913, kini label ini masih dan akan terus berinovasi dan membuat histeris para pecinta fashion setiap musimnya.
Awalnya Miuccia yang memiliki gelar PhD jurusan Political Science memilih bergabung dengan partai komunis dan melakukan pertunjukan pantomim.
Namun paksaan dari keluarga yang akhirnya membuat dia bergabung dengan perusahaan ini. Rahasia sukses dia yang paling utama adalah tidak terlalu menganggap fashion terlalu serius dan dalam setiap koleksinya harus ada unsur fun.
Namun paksaan dari keluarga yang akhirnya membuat dia bergabung dengan perusahaan ini. Rahasia sukses dia yang paling utama adalah tidak terlalu menganggap fashion terlalu serius dan dalam setiap koleksinya harus ada unsur fun.
Dia juga memiliki suami dan juga partner bisnis Patrizio Bertelli yang membantu memajukan perusahaan ini. Dan yang terakhir adalah dia memiliki alter ego, dan menumpahkan gaya personalnya lewat lini Miu Miu.
Sumber inilah.com
